Jika kamu sering mengeluhkan gejala sakit gigi, seperti gigi sensitif dan mudah patah, bisa jadi ini tanda bahwa gigi mulai keropos. Pengeroposan gigi tidak boleh dianggap remeh dan harus segera ditangani.
Gigi keropos merupakan masalah kesehatan gigi yang seringkali dialami banyak orang. Faktor penyebabnya bisa dari makanan dan minuman atau juga kebiasaan yang kurang baik untuk kesehatan gigi.
Apa itu gigi keropos?
Kondisi pengeroposan gigi mirip dengan kondisi gigi berlubang (karies) pada umumnya. Bedanya, lubang di gigi karena pengeroposan keropos terbentuk di lapisan tengah gigi (dentin). Sementara karies gigi biasanya terjadi di lapisan paling luar (enamel) dari struktur gigi.
Gigi yang keropos mungkin akan tampak baik-baik saja. Kondisi ini akan membuat gigi seolah tampak sehat di luar, tapi sebenarnya kopong atau keropos di bagian dalam. Hanya ketika dirontgen dengan bantuan sinar X-lah, baru terlihat adanya lubang-lubang kecil di lapisan tengah gigi.
Terjadinya pengeroposan gigi yang sulit dideteksi melalui pengamatan langsung ini dikenal dengan istilah hidden caries dalam dunia kedokteran gigi.
Faktor penyebab gigi keropos
Tanpa disadari, ada banyak kebiasaan sehari-hari yang bisa memicu pengeroposan gigi. Pada dasarnya, semua hal yang menjadi penyebab gigi berlubang atau karies juga dapat memicu serta menyebabkan terjadinya gigi keropos. Beberapa di antaranya, seperti:
- Kebersihan gigi yang buruk
Mulut yang kotor merupakan penyebab utama kemunculan plak di bawah garis gusi, permukaan gigi, dan sela-sela gigi. Plak adalah lapisan tipis dan lengket yang dipenuhi oleh jutaan bakteri.
Malas menyikat gigi dan tidak merawat gigi dengan benar, maka plak akan terus terbentuk dan menumpuk. Plak yang terus menumpuk ini lama-lama dapat berkembang menjadi karang gigi sehingga menyebabkan gigi busuk dan keropos.
- Makanan dan minuman asam
Salah satu penyebab gigi keropos adalah paparan asam dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari. Namun, bila terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman asam, enamel dan dentin akan terkikis perlahan. Kondisi ini diperparah dengan malas menyikat gigi.
Mengonsumsi segala yang manis-manis juga dapat menyebabkan hal serupa. Ketika mengonsumsi makanan manis, bakteri di dalam mulut akan menghasilkan asam. Nah, asam inilah yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
- Mulut kering
Kondisi mulut kering (xerostomia) ternyata juga bisa jadi faktor pemicu serta penyebab gigi keropos. Air liur penting untuk menjaga kelembaban mulut dan membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan gigi.
Di sisi lain, senyawa dalam air liur juga berperan untuk melawan asam dan bakteri yang menyerang gigi. Selama dan setelah mengonsumsi makan makanan yang asam, air liurlah membantu menetralkan asam di mulut. Inilah alasan kenapa mulut yang kering dapat meningkatkan berbagai risiko kerusakan pada gigi.
- Riwayat penyakit asam lambung
Kesehatan sistem pencernaan nyatanya juga memengaruhi kesehatan gigi dan mulut lho. Untuk Anda kamu yang punya riwayat GERD atau maag, naiknya asam lambung dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Asam lambung yang naik ke mulut dapat mengikis lapisan terluar maupun terdalam gigi. Selain menyebabkan keroposnya gigi, kondisi ini juga dapat menyebabkan kerusakan gigi lainnya, misalnya bau mulut, gigi sensitif, dan gigi berlubang.
- Bulimia
Gangguan pola makan seperti bulimia juga dapat menjadi faktor penyebab gigi keropos. Bulimia adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami ketakutan luar biasa akan kegemukan. Akibatnya, orang dengan kondisi ini lebih sering memuntahkan makanan dan minuman yang baru dikonsumsinya.
Tak hanya mengganggu sistem pencernaan, kebiasaan memuntahkan makanan dengan paksa juga dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada gigi. Cairan yang dimuntahkan penderita bulimia mengandung asam yang bersifat korosif. Semakin sering dan lama gigi terkena asam lambung, maka akan semakin rapuh dan keropos.
- Obat-obatan tertentu
Gigi keropos juga dapat disebabkan karena konsumsi obat bebas maupun dengan resep dokter. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerusakan gigi dan memiliki efek samping seperti mulut kering. Nah, efek samping inilah yang membuat lebih rentan mengalami gigi keropos.
Jenis obat yang bisa jadi penyebab mulut kering di antaranya obat pereda nyeri, antidepresan, antihistamin, antasida, dan obat hipertensi.
- Menyusu sambil tidur
Kebiasaan menyusu sambil tidur memang dapat membuat anak kecil cepat tidur. Sayangnya, kebiasaan satu ini juga dapat meningkatkan risiko gigi keropos dan karies pada anak-anak.
Ketika anak menyusu sambil tidur, gula dalam susu akan menempel di giginya dalam waktu yang lama. Gula ini kemudian akan diubah menjadi asam oleh bakteri jahat di dalam mulut.
Maka dari itu, permukaan gigi yang terus-terusan terpapar asam inilah yang dapat menyebabkan gigi anak keropos.
Beberapa cara mengatasi gigi keropos
Berikut beberapa cara memperkuat gigi untuk mencegah timbulnya pengeroposan yang biasanya disarankan oleh dokter:
- Mengurangi makanan dan minuman yang terlalu asam atau manis.
- Menggunakan sedotan ketika minum minuman berkafein atau bersoda.
- Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan. Permen karet dapat membantu produksi air liur untuk membilas asam yang terbentuk pada mulut setelah makan.
- Menunggu setidaknya satu jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam sebelum menyikat gigi. Hal ini dapat memberi waktu bagi gigi untuk membangun kandungan mineral kembali.
- Menyikat gigi dengan benar dan rutin dua kali sehari pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Menyikat gigi secara perlahan dengan jenis sikat gigi berbulu halus.
- Menggunakan benang gigi (dental floss) dan obat kumur.
- Banyak minum air putih untuk merangsang produksi air liur.
Gigi keropos dapat menyebabkan kerusakan gigi parah, bahkan jadi lebih mudah tanggal atau copot sebelum waktunya. Jangan sepelekan kondisi ini dan segera konsultasikan ke dokter apabila menemui masalah pada gigi.