Meski tak selalu, akar gigi yang tertinggal akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Gigi rusak sampai keropos hingga meninggalkan akar? Perlukah akar gigi tertinggal ini dicabut, atau bisa dibiarkan begitu saja?
Perlu dipahami lebih dulu bahwa setiap gigi dibentuk oleh dua bagian utama, yakni mahkota dan akar. Mahkota gigi adalah bagian yang tampak di atas gusi, sedangkan akarnya tertanam di dalam gusi.
Pencabutan gigi umumnya dilakukan sampai ke akar gigi agar tidak ada jaringan tersisa yang digunakan oleh bakteri sebagai media pertumbuhan. Namun, gigi yang sangat rusak akibat cedera atau lubang gigi dapat meninggalkan sisa akar, yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
Penyebab Akar Gigi Tertinggal
Ada beberapa hal yang kerap menyebabkan hal ini terjadi, di antaranya:
- Lubang gigi
Gigi yang berlubang besar hingga ke bagian pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah akan menjadi non vital (mati) bila tidak mendapatkan perawatan. Kondisi non vital ini akan menurunkan kekuatan mahkota gigi sehingga gigi lebih rapuh, mudah terkikis atau patah. Lama-kelamaan mahkota gigi pun akan rusak dan menyisakan akar gigi.
- Gigi bungsu yang impaksi sebagian
Gigi bungsu yang mengalami impaksi hanya tampak sebagian pada gusi. Sebagian lainnya terpendam di dalam gusi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh arah tumbuh gigi yang miring atau karena kekurangan tempat di dalam rahang.
Gigi yang tumbuh miring umumnya lebih sulit dibersihkan, terutama pada sudut antara gigi bungsu dan gigi geraham kedua di depannya. Bila kemudian timbul lubang pada mahkota gigi, lama-kelamaan mahkota gigi akan terkikis dan menyisakan akar gigi.
- Sisa pencabutan gigi
Agar gigi dapat patah saat dilakukan pencabutan gigi. Bila bagian yang patah berada terlalu dalam dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pengambilan, maka akarg gigi akan tertinggal.
Gejala Akar Gigi yang Tertinggal
Pada beberapa kasus, sisa akar gigi ini kerap tidak disadari karena tidak memberikan gejala. Namun, karena ini merupakan “benda asing” di dalam tubuh, keberadaaanya dapat menimbulkan peradangan hingga infeksi, yang ditandai dengan:
- Rasa sakit di sekitar gusi.
- Gusi bengkak dan kemerahan. Saat terjadi infeksi, bengkak dapat meluas ke gigi di sebelahnya atau meluas hingga ke pipi.
- Demam
Terkadang, peradangan atau infeksi dapat menghilang tanpa perawatan namun umumnya akan berulang kembali di kemudian hari. Infeksi gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti otak, jantung, dan jaringan sekitar mulut.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Sisa akar gigi yang dibiarkan dapat memicu terjadinya beberapa penyakit rongga mulut, seperti:
- Infeksi gigi
Sisa Akar gigi ini dapat menjadi sumber infeksi gigi. Selanjutnya, ini mengakibatkan pembengkakan karena produksi gas dan nanah oleh bakteri penyebab, serta menimbulkan rasa nyeri yang hebat.
- Epulis
Komplikasi pada luka bekas pencabutan gigi dapat menimbulkan epulis granulomatosa akibat fragmen gigi yang tertinggal. Ini adalah pembesaran gusi akibat pencabutan gigi.
- Kista
Hati-hati, sisa skar gigi ini dapat menimbulkan kista. Kista biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun menyebabkan pembengkakan keras yang muncul perlahan.
Cara Mengatasi Sisa Akar Gigi yang Tertinggal
Akar gigi dengan sisa mahkota yang terlalu kecil tidak dapat dipertahankan dan membutuhkan tindakan pencabutan. Sisa akar yang terdapat di dekat permukaan gusi hanya memerlukan tindakan pencabutan sederhana. Sedangkan akar gigi yang tertinggal di dalam tulang dan tak kasat mata kerap membutuhkan tindakan pencabutan yang lebih kompleks seperti operasi.
Berbahayakah Apabila Tidak Dicabut?
Akar gigi yang tertinggal, terutama pada gigi geraham, akan mengakibatkan gigi kehilangan fungsi mengunyah. Semakin banyak akar gigi yang tertinggal, akan semakin mengurangi fungsi mengunyah.
Bila berlangsung dalam jangka waktu panjang, akan berefek pula pada fungsi pencernaan. Oleh karena itu, bila terdapat akar gigi yang tertinggal, sebaiknya segera dicabut dan kemudian dibuatkan gigi palsu agar fungsi mengunyah kembali optimal.
Sedangkan gigi palsu yang dipasang di atas sisa akar tanpa dilakukan pencabutan sebelumnya, dapat membuat sisa makanan terkumpul di antara gigi palsu dan akar gigi yang tertinggal.
Sisa makanan dapat menjadi sumber infeksi di kemudian hari, yang ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, dan bau mulut yang hebat. Dalam jangka panjang, infeksi dapat menyebabkan kerusakan tulang yang menopang gigi palsu.
Jadi, jangan anggap sepele akar gigi tertinggal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter gigi dan lakukan perawatan yang sesuai agar tidak menimbulkan masalah yang lebih berbahaya di kemudian hari.