Benarkah Pemakaian Kontak Lensa Jangka Panjang Berisiko Konjungtivitis?

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
hati-hati dalam penggunaan kontak lensa, jika digunakan dalam jangka oanjang dapat berisiko konjungtivitis pada mata. bagaimana kondisinya? berikut penjelasannya.
Table of Contents
Benarkah terlalu lama pakai kontak lensa berisiko konjungtivitis mata?

Apa itu Konjungtivitis?

Konjungtivitis, atau disebut juga pinkeye, adalah peradangan konjungtiva. Nah, konjungtiva sendiri adalah selaput bening yang menutupi bagian putih mata (sklera) dan bagian dalam kelopak mata. Gangguan peradangan pada konjungtiva ini dapat menyebabkan bagian putih mata terlihat kemerahan atau berwarna pink.

Penyakit mata ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, hingga reaksi alergi. Meski begitu, gangguan ini jarang mempengaruhi penglihatan. Selain itu, konjungtivitis paling sering menyerang anak-anak, karena penyakit mata ini bisa menyebar dengan cepat di sekolah dan tempat penitipan anak.

Meski begitu, konjungtivitis jarang berakibat serius, apalagi bila ditemukan dan diobati dengan cepat. Peran orang tua sangat penting untuk mengatasi masalah ini pada anak dengan cepat agar perasaan tidak nyaman yang ditimbulkan dapat segera diatasi.

Jenis-Jenis Konjungtivitis

Ada beberapa jenis konjungtivitis yang dibedakan dari penyebabnya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

Konjungtivitis Virus

Gangguan mata yang disebabkan oleh virus ini adalah jenis konjungtivitis yang paling umum. Jenis mata merah muda ini sangat menular dan sering menyebar di tempat tertentu, seperti sekolah dan tempat keramaian lainnya. Masalah ini dapat menyebabkan mata merah terbakar dengan keluarnya cairan.

Adanya Konjungtivitis Bakteri

Masalah mata ini juga terbilang sangat menular. Infeksi dari bakteri menyebabkan mata menjadi berwarna merah muda. Gangguan ini juga dapat menyebabkan rasa sakit pada mata dengan banyak nanah yang lengket di mata. Beberapa infeksi bakteri juga dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada keluarnya cairan.

Kondisi Konjungtivitis Alergi

Masalah mata ini disebabkan oleh reaksi alergi terhadap serbuk sari, hewan, asap rokok, klorin kolam, asap mobil dan masih banyak lagi. Konjungtivitis ini tidak dapat menular. Saat terjadi, kamu dapat merasa sangat gatal, merah dan berair, dan kelopak mata bisa menjadi bengkak.

Penyebab Konjungtivitis

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada tiga jenis utama yang menjadi penyebab gangguan pada mata ini, yaitu infeksi dari virus atau bakteri, serta alergi. Meski begitu, ada beberapa penyebab lainnya yang bisa menimbulkan konjungtivitis, seperti :

  • Reaksi terhadap obat tetes mata.
  • Iritan terhadap shampoo, kotoran, asap, dan klorin.
  • Jamur, amuba, dan parasit.

Faktor Risiko Konjungtivitis

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah pada mata ini, antara lain:

  • Menggunakan lensa kontak, terutama pemakaian dalam jangka panjang.
  • Paparan dari seseorang yang terinfeksi virus atau bakteri dari gangguan mata ini.
  • Terpapar sesuatu yang membuat seseorang alami alergi.

 Gejala Konjungtivitis

Gejala konjungtivitis beragam tergantung dengan jenis dan penyebabnya. Secara umum gejala-gejala konjungtivitis adalah :

  • Mata merah di satu atau kedua mata.
  • Sering terasa gatal pada mata dan seperti ada pasir.
  • Mengeluarkan cairan kental yang membentuk kerak pada malam hari, sehingga menyulitkan kamu membuka mata di pagi hari.
  • Dapat juga ditemukan pembesaran kelenjar getah bening.
  • Mata terasa terbakar dan/atau sakit.
  • Kelopak mata bengkak.
  • Penglihatan kabur.
  • Mata sensitif terhadap cahaya.
  • Keluar cairan berwarna hijau atau putih dari mata.

Pencegahan Konjungtivitis

Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah konjungtivitis:

  • Jaga kebersihan tangan dan jangan menyentuh mata dengan tangan.
  • Lebih sering mencuci tangan.
  • Gunakan handuk dan lap bersih setiap hari.
  • Jangan berbagi handuk atau waslap.
  • Ganti sarung bantal sesering mungkin.
  • Batasi penggunaan kosmetik mata, seperti maskara.
  • Jangan berbagi kosmetik mata atau barang perawatan mata pribadi.
  • Hindari pemicu alergi.
  • Rutin membersihkan lensa kontak, terutama sebelum digunakan.

Bila kamu mengalami gejala-gejala konjungtivitis, seperti sakit mata, perasaan seperti ada yang mengganjal dalam mata, penglihatan kabur, dan sensitivitas cahaya, segera kunjungi dokter mata untuk mendapatkan perawatan.