Berbagai Macam Infeksi Kulit yang Disebabkan Bakteri

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Berikut ini beberapa infeksi kulit yang biasanya disebabkan oleh bakteri.
Table of Contents

Infeksi pada kulit bisa terjadi karena berbagai hal, salah satunya bakteri. Infeksi ini bisa menyebabkan bintik kecil hingga memengaruhi hampir semua bagian tubuh pada kondisi yang lebih parah.

Infeksi kulit karena bakteri terjadi ketika bakteri masuk melalui permukaan kulit yang terbuka, misalnya luka, goresan, gigitan serangga, atau tusukan. Infeksi ini juga bisa terjadi ketika daya tahan tubuh lemah akibat penyakit atau kondisi tertentu.

Jenis infeksi kulit karena bakteri

Berikut ini beberapa kondisi kulit yang terinfeksi karena bakteri, dan yang paling umum terjadi, antara lain:

1. Selulitis

Selulitis adalah infeksi bakteri yang menyerang dua lapisan kulit terdalam, yakni dermis dan jaringan subkutan. Kondisi ini bisa terjadi saat kulit sedang rusak, misalnya akibat memar, luka, atau berada di dekat bisul.

Banyak bakteri yang bisa menyebabkan selulitis, salah satu yang paling umum adalah Staphylococcus dan Streptococcus.

Gejala selulitis antara lain bengkak, kemerahan, terasa lembut, dan panas saat disentuh. Pada kondisi yang lebih parah, infeksi ini bisa menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah.

2. Bisul

Bisul atau furunkel adalah infeksi bakteri Staphylococcus di sekitar folikel rambut, tepatnya di area yang bernama pilosebaceous.

Infeksi ini biasanya menyebabkan benjolan lunak kemerahan berisi nanah yang ukurannya dapat membesar. Bisul juga menyebabkan nyeri tak tertahankan. Jika tidak diobati, bisul bisa berkembang menjadi abses kulit.

3. Impetigo

Impetigo adalah infeksi menular kulit akibat bakteri. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus yang menyerang lapisan kulit terluar, alias epidermis. Impetigo lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

Gejala impetigo antara lain ruam hingga kerak berwarna kecokelatan di sekitar hidung atau mulut.

4. Folikulitis bakteri

Folikulitis bakteri adalah infeksi bakteri yang terjadi di folikel rambut, yakni tempat tumbuhnya rambut. Meski kondisi ini umumnya disebabkan oleh jamur, bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.

Folikulitis bakteri umumnya terjadi pada pada permukaan kulit yang luka, misalnya akibat mencukur.

Gejala folikulitis bakteri berupa munculnya benjolan kecil berwarna merah seperti jerawat berisi nanah. Pada kondisi yang lebih parah, folikulitis bisa menyebabkan kerontokan rambut.

5. Eritrasma

Eritrasma adalah infeksi kulit akibat bakteri Corynebacterium minutissimum. Infeksi ini biasanya terjadi pada area lipatan tubuh. Kondisi hangat dan lembap merupakan lingkungan sempurna untuk bakteri ini berkembang biak.

Gejala eritrasma antara lain bercak merah muda hingga kecokelatan, ruam, sisik halus, hingga terkadang menimbulkan gatal dan sensasi terbakar.

Cara mengatasi infeksi kulit karena bakteri

Cara mengatasi infeksi kulit karena bakteri bergantung pada jenis infeksi dan seberapa serius kondisinya. Sebagian infeksi bisa hilang dengan sendirinya, sebagian lagi mungkin memerlukan perawatan khusus.

Beberapa cara mengatasi infeksi kulit karena bakteri yang direkomendasikan oleh dokter antara lain :

  • Mengoleskan losion atau krim antibakteri yang dioleskan di kulit
  • Konsumsi antibiotik, baik antibiotik oles, minum, atau melalui cairan infus
  • Prosedur drainase atau membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan nanah agar mempercepat penyembuhan
  • Kompres hangat untuk meringankan gejala nyeri, bengkak, dan mengurangi nanah (misalnya pada bisul)
  • Menjaga kebersihan kulit