Meski kasus Covid 19 sempat menurun nyatanya kini muncul gejala covid yang berbeda dari sebelumnya. Ini disebabkan karena munculnya subvariant baru yaitu Omicron BA.4 dan BA.5. Kedua varian ini diklaim sangat menular daripada yang sebelumnya.
Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien. Meski begitu, tingkat penularannya yang cepat inilah yang akhirnya membuat kasus ini melonjak kembali. Masa inkubasi virus tersebut hanyalah selama 3 hari saja sampai muculnya gejala.
Kondisi ini membuat kasus orang yang terkena covid 19 meningkat kembali di sejumlah negara termasuk Indonesia. Pada kasus Omicron varian BA.4 dan BA.5 ini, gejala yang muncul tidak sama seperti yang sudah-sudah.
Pada umunya, seseorang yang terkena virus ini akan mengalami gejala demam di awal terjangkit. Namun kali ini gejala yang ditimbulkan oleh kedua varian virus ini berbeda. Lalu apa sajakah gejala yang paling banyak mucul pada subvarian Omicron BA.4 dan BA.5?
Gejala Umum Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Sebuah aplikasi yang mengkaji tentang Covid 19 melaporkan, bahwa umumnya orang yang positif terkena subvariant Omicron BA.4 dan BA.5 ini biasanya mengalami gejala sakit kepala. Gejala selanjutnya setelah sakit kepala adalah orang tersebut akan mengalami kesulitan bernapas.
Namun gejala Omicron ini dapat menucul berbeda-beda pada setiap orang. Salah satu gejala Omicron ini bisa terlihat saat seseorang bangun tidur. Gejala yang muncul ini seperti, tidak enak badan atau meriang setelah bangun tidur.
Gejala lainnya juga seperti sakit tenggorokan, batuk kering, nyeri otot, dan kedinginan. Namun dilaporkan juga ada beberapa orang yang positif Omicron dengan gejala awal kembung, suara serak, menggigil, pusing, kehilangan nafsu makan, hingga mual dan asam lambung.
Ciri-ciri Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
Adapun ciri-ciri virus Corona Omicron BA.4 dan BA.5 umumnya mirip dengan varian Covid-19 lainnya, seperti :
- Batuk
- Fatigue atau kelelahan
- Hidung tersumbat atau rinore
- Demam
- Mual dan Muntah
- Sesak Nafas
- Diare
- Insomnia atau ageusia
- Sakit kepala
- Nyeri tenggorokan
- Diare
Waspada Re-Infeksi
Meskipun seseorang pernah terinfeksi Omicron ini, ia masih berpotensi untuk terinfeksi kembali oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini.
Seorang kepala petugas kesehatan di Australia yang bernama Andrew Roberston memperingatkan, akan potensi reinfeksi dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Bahkan ia memperkirakan infeksi ulang yang disebabkan subvarian Omicron bisa terjadi 4 minggu setelah infeksi sebelumnya pulih.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang mampu menerobos kekebalan. Ini artinya subvarian Omicron telah bermutasi sehingga dapat menghindari antibodi yang dihasikan ketika sudah pulih dari virus.
Bahkan seseorang yang sudah memiliki vaksis dosis 3 sekalipun, masih berpeluang terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5. Hal ini dikarenakan orang yang telah divaksinasi tiga kali memiliki respons antibodi yang menetralisir 20 kali lebih sedikit.
Pencegahan
Virus ini pada dasarnya akan menyerang sistem imunitas yang lemah. Maka dari itu penting untuk selalu menerapkan pola hidup dan pola makan sehat ya! Seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi penting bagi imunitas tubuh, salah satunya yaitu antioksidan. Sempatkan juga untuk berjemur untuk mengaktifkan tubuh memproduksi vitamin D yang baik bagi kekebalan tubuh. Serta rutinkan berolahraga minimal 30 menit sehari.
Meskipun sudah memiliki vaksinasi 3 dosis, bukan berarti protokol kesehatan kita menjadi longgar. Tetap jaga protokol kesehatan saat bepergian maupun saat berada dalam rumah. Dengan rutin mencuci tangan setelah bepergian dan melakukan sesuatu, dan jangan lupa tetap memakai masker kemanapun kamu pergi ya.
Jika kamu merasa salah satu gejala diatas, dan khawatir apakah termasuk gejala covid varian Omicron BA.4 dan BA.5, tinggal hubungi saja Doker Ke Rumah. Bisa melalui telemedis atau pemeriksaan langsung dokter ke rumah kamu. Lebih cepat, praktis, dan tenang kan? Yuk cek layanannya sekarang!