Hati-hati, Sering Merokok Bisa Sebabkan Kanker Mulut

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Terkadang sariawan seringkali menjadi penyakit yang diabaikan. Tapi jika sariawan tidak kunjung sembuh, harap hati-hati ya! Bisa jadi ini adalah gejala awal kanker mulut. Berikut informasinya.
Table of Contents

Merokok tidak hanya membawa dampak buruk bagi kesehatan paru-paru, namun kebiasaan buruk merokok ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab seseorang terkena kanker mulut.

Biasanya kondisi ini ditandai dengan munculnya sariawan. Meskipun tidak berbahaya, namun kamu wajib khawatir jika sariawan yang kamu alami ini tidak kunjung sembuh dan malah semakin parah.

Apa itu Kanker Mulut?

Kanker mulut adalah kanker yang terjadi pada jaringan dinding mulut, bibir, lidah, gusi, atau langit-langit. Kanker mulut juga dapat menyerang jaringan di tenggorokan (faring) dan kelenjar ludah.

Kanker mulut umumnya ditandai dengan sariawan yang tidak kunjung sembuh, serta kemunculan bercak putih atau merah, dan rasa sakit di dalam mulut.

Kanker mulut terjadi ketika jaringan di dalam mulut tumbuh secara tidak normal. Hal ini disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di jaringan tersebut. Meski begitu, penyebab mutasi genetik ini sendiri belum diketahui dengan pasti.

Penyebab Kanker Mulut

Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut, di antaranya adalah keturunan dan usia (di atas 50 tahun). Beberapa perilaku dan penyakit juga diduga bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena kanker mulut adalah:

  • Merokok
  • Mengonsumsi minuman beralkohol
  • Sering mengunyah buah pinangJarang mengonsumsi sayur dan buah
  • Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, misalnya membiarkan gigi berlubang
  • Sering terpapar sinar matahari, misalnya pekerja lapangan

Sedangkan penyakit yang diduga berisiko menimbulkan kanker mulut adalah:

  • Infeksi HPV
  • Infeksi herpes mulut
  • Penyakit yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, misalnya HIV/AIDSPenyakit genetik tertentu, seperti anemia Fanconi atau diskeratosis kongenital

Gejala Kanker Mulut

Pada beberapa orang, perubahan yang terjadi pada jaringan mulut akibat kanker mulut bisa saja tidak disadari, karena dianggap sebagai hal yang tidak berbahaya. Padahal, ada tanda-tanda perubahan yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Sariawan yang tidak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu
  • Sariawan yang disertai dengan perdarahan
  • Bercak merah atau putih dalam mulut
  • Benjolan atau penebalan di dinding dalam mulut yang tidak kunjung hilang
  • Gigi goyang tanpa penyebab yang jelas
  • Rasa sakit di dalam mulut
  • Sulit atau sakit saat menelan atau mengunyah
  • Rahang terasa kaku atau sakit
  • Sakit tenggorokan
  • Perubahan suara atau cara bicara (misalnya menjadi cadel)Kesulitan saat bicara

Pada kanker mulut yang sudah memasuki stadium lanjut, gejala tidak hanya terjadi di dalam mulut. Pada stadium ini, sel-sel kanker sudah menyebar dan menyebabkan benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Kapan harus ke dokter

Untuk menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi 1–2 tahun sekali. Namun, pemeriksaan dapat dilakukan lebih sering, tergantung pertimbangan dokter berdasarkan kondisi kesehatan mulut kamu.

Gejala awal kanker mulut, seperti sariawan, sering kali dianggap sebagai kondisi yang tidak berbahaya dan diabaikan sampai kondisinya sudah parah. Waspadai gejala kanker mulut di atas dan segera periksakan diri ke dokter gigi jika keluhan tersebut tidak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu.

Pencegahan Kanker Mulut

Kanker mulut tidak dapat dicegah sepenuhnya, karena penyebabnya belum diketahui. Namun, pasien dapat melakukan langkah-langkah sederhana untuk menurunkan risiko menderita kanker mulut, yaitu:

  • Tidak merokok
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol
  • Memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan
  • Menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi
  • Memeriksa kesehatan gigi secara teratur, setidaknya 1 tahun sekali