Jangan Lewatkan Imunisasi BCG Sejak Bayi

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Pentingnya si kecil untuk mendapatkan imunisasi BCG sesuai jadwal agar terhindar dari Risiko Penyakit TBC.
Table of Contents

Menjaga kesehatan si kecil, tentu menjadi fokus terpenting yang dilakukan para orang tua. Terlebih jika si kecil masih balita. Untuk itu Ikatan Dokter Anak Indonesia, menyarankan pemberian imunisasi pada usia-usia tertentu pada anak.

Jenis imunisasi yang anak dapatkan satu kali seumur hidup adalah BCG. WHO juga mewajibkan pemberian vaksin BCG terutama di negara dengan tingkat penderita tuberkulosis (TB) yang tinggi, seperti Indonesia.

Apa itu imunisasi BCG?

Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) imunisasi bacille Calmette-Guerin (BCG) adalah vaksin yang berisi kuman Mycobacterium bovis atau M. bovis yang sudah melalui proses pelemahan.

Berbagai negara sudah menggunakan vaksin BCG untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis (TB) berat dan radang otak akibat TB.

Sampai saat ini, manfaat imunisasi BCG sangat terasa, yaitu menjadi salah satu pencegah yang efektif dalam menangani terjadinya penyakit tuberculosis (TB atau TBC).

Pemberian imunisasi BCG tepat di bawah kulit atau intradermal dan biasanya penyuntikan pada lengan kiri bagian atas. Vaksin BCG memberi perlindungan terhadap infeksi TB sebesar 70-80 persen.

Bagaimana cara kerja imunisasi BCG?

Bayi akan divaksin pada jadwal imunisasi bayiSebelum mendapatkan vaksin BCG, si kecil menerima tes kulit tuberkulin atau tes mantoux. Ini untuk memeriksa apakah bayi Anda sudah terkena TB atau belum.

Bila terdapat benjolan kemerahan seperti terkena gigitan nyamuk pada area suntikan, itu hasilnya positif.Berarti, sistem kekebalan tubuh bayi sudah mengenali tuberkulosis (TB) karena sudah pernah terpapar sebelum mendapatkan vaksin BCG.

Siapa yang membutuhkan imunisasi BCG?

Ada dua kelompok yang perlu mendapatkan vaksin BCG, yaitu:

  • Bayi dan anak

Pemberian imunisasi BCG pada bayi adalah satu kali ketika ia berusia dua bulan. Terutama untuk bayi yang terpapar TB dari orang dewasa. Sebagai contoh, orangtua atau kakek nenek yang terkena TB.

Bayi dan anak berusia kurang dari 16 tahun yang masuk dalam kelompok risiko TB tersebut wajib menerima vaksin BCG.

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengidap tuberkulosis (TB) dan termasuk penyakit menular.

Bayi yang terinfeksi TB tidak bisa menularkan pada bayi lain, tetapi orang dewasa dengan penyakit TB bisa menularkan pada bayi.

  • Petugas kesehatan

Vaksin BCG kurang bekerja secara optimal pada orang dewasa. Namun untuk dokter, perawat, dan pekerja kesehatan berusia maksimal 35 tahun yang sering bersinggungan dengan pasien tuberkulosis (TB) wajib mendapatkan vaksin BCG.

Pasalnya, ada risiko penularan dari bakteri tuberkulosis pada pasien di rumah sakit. Mereka akan melakukan tes kulit sebelum mendapatkan vaksin. Tes tersebut untuk memeriksa apakah petugas kesehatan sudah memiliki antibodi terhadap TB atau belum.

Kondisi yang membuat seseorang perlu waspada pada vaksin BCG

Imunisasi BCG memang bermanfaat untuk mencegah terkena tuberkulosis (TB), tapi apakah ada kondisi yang membuat seseorang perlu waspada terhadap vaksin ini?

Ada dua kelompok yang sebaiknya tidak mendapatkan vaksin BCG, yaitu:

  • Imunosupresi

Ini adalah kondisi seseorang memiliki kekebalan tubuh yang sangat lemah, misalnya orang yang mengidap HIV. Tidak hanya itu, orang yang menjadi kandidat transplantasi organ sebaiknya tidak menerima vaksin BCG.

  • Ibu hamil

Para ahli menyarankan untuk tidak memberikan imunisasi BCG pada ibu hamil selama masa kehamilan. Meski belum ada penelitian terhadap bahaya dari vaksin pada kondisi janin, masih butuh studi lebih lanjut untuk keamanannya.

Kamu perlu menunda pemberian vaksin BCG bila si kecil sedang mengalami hal ini:

Berat bayi kurang dari 2,5 kgBayi lahir dari ibu positif HIVBayi sedang demam dan sakit ringan (batuk pilek)Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Apa efek samping imunisasi BCG?

Setelah mendapatkan vaksin BCG, akan muncul bekas berupa bisul atau luka bernanah. Namun orangtua tidak perlu khawatir, karena ini adalah suatu respons alami sistem kekebalan tubuh anak terhadap vaksin.

Jadi untuk orangtua, nantinya jangan kaget apabila bayi yang sudah mendapat imunisasi akan mengalami luka atau bisul pada lengan kanan atasnya.

Reaksi munculnya bisul atau scar bisa beraneka ragam, mulai dari 2 hingga 12 minggu setelah menerima imunisasi. Namun umumnya, memang antara empat sampai enam minggu. Ukurannya pun beragam, mulai dari tujuh millimeter (mm).

Kamu tidak perlu membawa anak ke dokter bila muncul bisul setelah imunisasi BCG karena bisa sembuh dengan sendirinya. Cukup mengompres dengan cairan antiseptik pada area suntikan.

Namun, kamu perlu membawa si kecil ke dokter apabila terjadi bengkak yang hebat, anak demam tinggi, atau muncul nanah yang berlebihan dari bisul bekas suntikan.