Kenali Gejala Kelainan Jantung Bayi Baru

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Table of Contents

Kelainan jantung tidak hanya dapat menyerang orang dewasa. Bayi yang baru lahir pun bisa terdiagnosis memiliki masalah pada jantungnya. Bahkan penyakit jantung bawaan pada bayi termasuk salah satu masalah kelahiran yang umum terjadi di seluruh dunia.

Banyak di antara bayi ini memerlukan penanganan medis segera dalam minggu-minggu pertama usianya, termasuk dengan operasi.

Mengenal Kelainan Jantung pada Bayi

Kelainan jantung pada bayi kerap disebut juga sebagai penyakit jantung bawaan. Penyakit ini terjadi karena adanya kelainan struktural jantung dan pembuluh darah yang bermula dari masa perkembangan janin di dalam rahim.

Janin yang memiliki kelainan pada jantungnya masih dapat bertahan karena sirkulasi darah janin berbeda dengan sirkulasi darah pasca lahir. Sedangkan saat lahir, ketika sudah terpisah dari ibunya, kelainan itu bisa mengancam jiwa bayi.

Terdapat beragam jenis kelainan jantung pada bayi. Sebagian besar terjadi pada dinding, katup, atau pembuluh darah di jantung. Semua kelainan itu bermula dari masa kehamilan dengan berbagai penyebab berbeda.

Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi

Gejala kelainan jantung pada bayi bervariasi, tergantung jenis kelainan dan usia bayi. Walau seorang bayi bisa lahir dengan penyakit jantung bawaan, gejalanya tak selalu muncul seketika. Pada beberapa bayi, gejala itu baru tampak pada masa balita atau bahkan ketika sudah masuk usia sekolah.

Gejala penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir antara lain:

  • Napas cepat
  • Keringat keluar banyak
  • Susah minum susu
  • Berat badan tak naik-naik
  • Sianosis (kulit membiru karena kurang oksigen)
  • Pembengkakan pada beberapa organ tubuh, terutama tangan dan kaki serta perut
  • Ada bising dalam jantung yang terdengar lewat stetoskop
  • Detak jantung cepat

Penyebab Kelainan Jantung pada Bayi

Penyakit jantung bawaan berkembang sejak bayi dalam kandungan. Penyebabnya adalah pembentukan jantung yang tidak normal saat perkembangan janin.

Sebagian besar penyakit jantung bawaan tak terdeteksi apa penyebabnya. Sejumlah faktor ini diduga sebagai penyebab kelainan kantung pada bayi:

  • Ibu yang saat hamil mengalami diabetes lebih mungkin melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan
  • Kandungan racun dalam minuman beralkohol yang diminum ibu bisa mempengaruhi jaringan janin
  • Seorang ibu yang terinfeksi virus penyebab rubella saat usia kehamilan 8-10 minggu rentan mempengaruhi kondisi janin
  • Pada saat hamil, ibu engalami influenza pada trimester pertama kehamilan lebih berisiko melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan
  • Beberapa jenis obat dikaitkan dengan risiko kelahiran bayi dengan masalah jantung bawaan, seperti diazepam, isotretinoin, dan ibuprofen
  • Jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah jantung, kemungkinan janin lahir dengan kondisi serupa lebih besar

Cara Mendeteksi Kelainan Jantung pada Bayi

Kelainan jantung pada bayi bisa terdeteksi sejak masa kehamilan. Biasanya masalah itu diketahui saat ibu menjalani pemeriksaan ultrasonografi( USG ).

Adapun setelah bayi lahir, penyakit jantung bawaan bisa diketahui lewat pemeriksaan fisik. Misalnya dengan melihat kulit janin apakah kebiruan dan pucat atau tidak. Dokter juga dapat menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara detak jantung.

Penanganan Kelainan Jantung pada Bayi

Untuk menangani kelainan jantung pada bayi, harus diketahui dulu jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa kelainan bisa sembuh sendiri seiring dengan waktu. Adapun penanganan medis yang bisa dilakukan antara lain:

  • Obat-obatan
  • Alat implan jantung
  • Kateterisasi
  • Operasi bedah jantung terbuka
  • Transplantasi jantung

Pencegahan Kelainan Jantung pada Bayi

Meski penyebab penyakit jantung bawaan sering kali tidak bisa diketahui pasti, ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan, seperti:

  • Menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin
  • Menjauhi minuman beralkohol
  • Mengecek kesehatan total, termasuk mengukur gula darah
  • Bila memiliki diabetes, konsultasi dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat
  • Menjalani vaksinasi rubella atau menjauhi paparan penyakit ini
  • Jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga, konsultasi dengan dokter untuk menjalani screening.