Kenali Tanda Kanker Darah yang Sering Tidak Disadari

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Fungsi sel darah putih adalah berperan dalam menjaga kekebalan tubuh. Namun jika sel ini tumbuh abnormal, bisa menjadi masalah pada kesehatan tubuh yaitu kanker darah.
Table of Contents

Sel darah putih atau yang disebut dengan leukosit, merupakan sel yang bisa membentuk komponen darah. Sel darah ini memiliki fungsi yang bisa membantu menjaga sistem imun tubuh, dan juga membantu melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.

Jika produksi sel darah putih berlebihan, maka bisa menyebabkan penyakit leukemia atau kanker darah. Hal ini disebabkan karena produksi sel darah putih berlebihan, bisa merusak fungsi sel darah putih yang melawan virus di dalam putih. Penyakit kanker ini bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa.

Apa itu Kanker Darah?

Leukimia atau Kanker darah adalah kondisi saat sel darah menjadi tidak normal. Saat terjadi, gangguan ini dapat memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. Sebagian besar kasus dari penyakit ini berawal di sumsum tulang sebagai tempat produksi sel darah.

Saat terjadi, proses perkembangan sel darah normal menjadi terganggu oleh pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel darah abnormal.

Kanker darah sendiri terdiri dari tiga jenis, yaitu limfoma, multiple myeloma, dan leukemia. Berbeda dengan masalah kanker pada umumnya, kanker darah justru tidak membentuk tumor atau benjolan padat.

Selain itu, gejala dari masalah kesehatan ini juga terbilang tidak spesifik dan sering kali disalahartikan sebagai gangguan medis lainnya.

Tipe Kanker Darah

Ada tiga jenis kanker darah yang dapat terjadi, yaitu:

1. Leukemia

Kanker ini ditemukan dalam darah dan sumsum tulang karena produksi sel darah putih abnormal yang cepat. Terlalu banyak jumlah sel darah putih yang abnormal membuat tubuh tidak dapat melawan infeksi. Hal ini juga dapat mengganggu sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah dan trombosit.

2. Limfoma

Kanker darah ini menyerang sistem limfatik, yang berguna untuk menghilangkan kelebihan cairan di dalam tubuh serta menghasilkan sel-sel imun. Limfosit abnormal dapat menjadi sel limfoma yang berkembang biak dan berkumpul di kelenjar getah bening dan jaringan lainnya. Pada akhirnya, sel-sel kanker ini dapat merusak sistem imunitas di tubuh.

3. Myeloma

Gangguan ini disebut juga dengan kanker sel plasma. Nah, sel plasma sendiri adalah sel darah putih yang menghasilkan antibodi penangkal penyakit dan infeksi pada tubuh. Sel-sel myeloma dapat mencegah produksi antibodi yang normal. Jika dibiarkan dapat membuat sistem kekebalan tubuh melemah dan rentan alami infeksi.

Penyebab Kanker Darah

Diketahui jika penyebab dari penyakit ini adalah perubahan (mutasi) dari DNA di dalam sel darah. Hal ini membuat sel-sel darah di dalam tubuh berperilaku abnormal. Pada hampir semua kasus, perubahan ini tidak dapat dikendalikan.

Masalah ini terjadi selama seseorang hidup, jadi tidak termasuk kesalahan genetik yang bisa diturunkan pada anak.

Faktor Risiko Kanker Darah

Apa yang menjadi penyebab pastinya memang belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker darah, yaitu:

  • Pria.
  • Berusia lebih dari 55 tahun.
  • Adanya anggota keluarga yang mengidap kanker darah.
  • Memiliki gangguan sistem imunitas tubuh, seperti HIV/AIDS.
  • Sedang mengonsumsi obat imunosupresan.
  • Terinfeksi virus pylori atau Epstein-Barr.
  • Terpapar senyawa kimia, seperti pestisida.
  • Merokok.
  • Paparan radiasi.
  • Alami beberapa kondisi kesehatan dan perawatan.

Gejala Kanker Darah

Gejala yang timbul tergantung dari tipe yang menyerang. Namun, tidak mudah mendeteksi gejala dari gangguan ini karena bisa saja mirip dengan kondisi medis lainnya. Secara umum, gejala dari kanker darah, antara lain:

  • Tubuh demam dan menggigil.
  • Mual dan muntah.
  • Mengalami sembelit.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala.
  • Tubuh menjadi mudah lelah.
  • Suka berkeringat pada malam hari.
  • Mengalami penurunan berat badan secara drastis.
  • Munculnya bintik berwarna merah pada kulit.
  • Sering terserang infeksi.
  • Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening di area leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Nyeri pada area persendian dan tulang, terutama di bagian tulang belakang atau tulang dada.
  • Sering mengalami memar dan perdarahan, misalnya mimisan.
  • Mengalami sesak napas.

Pengobatan Kanker Darah

Pengobatan bergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, jenis kanker darah, dan penyebaran yang sudah terjadi. Beberapa penanganan yang umum diberikan oleh dokter mencakup:

  1. Kemoterapi
  2. Terapi Radiasi
  3. Transplantasi Sel Induk
  4. Terapi Biologis
  5. Terapi Target

Komplikasi Kanker Darah

Kanker darah yang terus berkembang dan tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan mengancam nyawa. Sel-sel kanker dan protein dapat membahayakan organ di dalam tubuh dan bahkan menyebabkan kegagalan organ.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi, yaitu:

  • Patah tulang akibat kanker yang menyerang sumsum tulang.
  • Hiperkalsemia (kalsium dalam darah tinggi) akibat kerusakan tulang.
  • Gagal ginjal karena berkurangnya aliran darah.
  • Kerusakan ginjal.
  • Infeksi parah.
  • Anemia berat.
  • Kebingungan dan/atau perubahan kesadaran.

Pencegahan Kanker Darah

Sejauh ini masih belum dapat dipastikan cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker darah. Namun, kamu tetap bisa mengurangi risiko dari penyakit ini dengan cara berikut ini:

  • Tidak merokok.
  • Menerapkan pola makan dan pola hidup sehat.
  • Menggunakan alat pelindung diri jika bekerja pada lingkungan yang berisiko terjadi paparan radiasi dan senyawa kimia.