Kenapa Wanita Lebih Berisiko Mengalami Gangguan Autoimmune?

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Benarkah Autoimun lebih berisiko pada wanita? Kenapa ya? Yuk simak penjelasannya disini.
Table of Contents

Penyakit autoimmune adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru mulai merusak jaringan tubuh sendiri dengan menganggapnya asing. Biasanya, sistem kekebalan mampu memahami perbedaan antara sel asing dan sel sehat.

Tak hanya itu, sistem kekebalan juga bertugas untuk melindungi tubuh dari serangan virus dan bakteri dengan mengeluarkan antibodi. Namun, karena beberapa alasan yang tidak diketahui, sistem pertahanan salah mengira bagian tubuh, seperti sendi dan kulit sebagai zat asing dan justru menyerang mereka.

Gangguan Autoimun Lebih Rentan pada Wanita

Hingga saat ini, para ilmuwan tidak mengetahui alasan di balik kesalahan yang dilakukan oleh sistem kekebalan tubuh tersebut, sehingga memicu munculnya gangguan autoimmune. Satu-satunya hal yang berhasil mereka temukan adalah beberapa orang lebih rentan mengembangkan penyakit autoimmune, daripada yang lain.

Faktanya, sebagian besar orang-orang dengan kondisi gangguan autoimmune berasal dari wanita yang masih berada dalam usia produktif. Bahkan, gangguan kesehatan ini menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian pada wanita dewasa dan anak perempuan.

Faktor Autoimun pada Wanita

Beberapa faktor berikut ini diduga memiliki peran yang cukup signifikan terhadap kondisi autoimmune pada wanita :

Ketahanan Kekebalan Tubuh antar Jenis Kelamin

Wanita memiliki risiko terserang masalah autoimun lebih tinggi dibandingkan dengan pria karena sistem imunitas tubuh mereka yang cenderung lebih canggih. Secara alami, wanita punya respons yang lebih kuat saat sistem imunitas bekerja. Sementara itu, peradangan berperan sangat besar dalam kaitannya dengan gangguan autoimmune. Memang benar, hal tersebut pastinya akan berdampak pada imunitas tubuh wanita yang super. Akan tetapi, risiko terjadinya masalah autoimun juga lebih besar apabila terjadi kesalahan pada kekebalan tubuh mereka.

Hormon Seksual

Adanya perbedaan sistem hormon antara pria dan wanita juga memberikan penjelasan lebih mendetail mengapa gangguan autoimun lebih rentan terjadi pada wanita. Pasalnya, banyak pula kondisi gangguan autoimmune yang bisa membaik atau justru memburuk seiring dengan kadar hormon wanita yang naik dan turun. Misalnya, selama menjalani masa kehamilan, ketika sedang menggunakan kontrasepsi oral, atau searah dengan jalannya siklus menstruasi. Kondisi inilah yang selanjutnya dipercaya turut berperan dalam memicu kondisi masalah autoimun pada wanita. Sementara itu, fungsi dari sel yang ada di dalam tubuh juga dipengaruhi oleh kerja hormon, salah satunya estrogen yang memang lebih banyak terdapat pada wanita.

Ternyata, kadar estrogen cenderung menjadi lebih tinggi pada wanita saat memasuki usia produktif. Inilah yang menjadi alasan selanjutnya wanita di usia produktif lebih rentan mengalami gangguan imun tubuh.

Kode Genetik pada Wanita yang Lebih Rentan

Wanita memiliki dua buah kromosom X, sedangkan pria memiliki masing-masing satu kromosom X dan Y. Berdasarkan studi, menunjukkan bahwa gen-gen tertentu pada kromosom X kurang ekspresif ketika mereka berasal dari pihak ayah dibandingkan dari pihak ibu. Ada beberapa bukti yang mencatat bahwa kecacatan yang terjadi pada kromosom X bisa jadi berkaitan dengan kerentanan terhadap masalah autoimun. Sementara itu, rasio pria dan wanita yang mengembangkan penyakit autoimmune adalah 1:2.

Jadi, waspadai tanda dan gejala masalah autoimmune, terutama pada wanita. Segera hubungi dokter ya.