Kulit yang Rentan Terkena Panu

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Table of Contents

Kulit manusia memang unik, kondisinya sangat mudah dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal.

Tak jarang beberapa faktor internal dan eksternal tersebut dapat menyebabkan permasalahan bagi kesehatan kulit. Terutama faktor eksternal dari lingkungan luar yang tidak bisa dikendalikan.

Kulit merupakan organ tubuh yang paling pertama terpapar oleh virus dan bakteri. Dan yang paling umum adalah infeksi jamur. Kondisi tersebut bisa menyebabkan berbagai macam masalah kulit bermuculan. Dan yang paling sering dialami banyak orang adalah panu.

Mengenal Panu

Panu adalah infeksi jamur pada kulit yang terbilang sangat umum. Pada sebagian besar kasus, panu atau tinea versicolor lebih sering menyerang remaja dan usia muda. Meski begitu, orang dewasa juga bisa saja terserang panu, terutama mereka yang tinggal di iklim subtropis.

Jamur mengganggu pigmentasi pada kulit, sehingga memicu perbedaan warna pada area kulit di sekitarnya. Pada area kulit yang terkena infeksi panu akan berwarna lebih gelap atau terang. Sebagian besar panu terjadi pada pundak, punggung, leher, dan dada. Namun untungnya, masalah kulit ini tidak menyebabkan nyeri dan tidak menular.

Apa Penyebab Panu?

Penyebab utama panu adalah perkembangan jamur malassezia pada kulit. Jamur penyebab panu bisa ditemukan pada kulit yang sehat, dan merupakan flora yang normal. Jamur ini baru akan menyebabkan masalah saat tumbuh secara abnormal. Misalnya, dipicu karena lemahnya sistem kekebalan tubuh atau perubahan hormon.

Faktor Risiko Panu

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya panu, antara lain:

  • Cuaca panas dan lembap.
  • Kulit berminyak.
  • Perubahan hormonal.
  • Sistem kekebalan tubuh melemah.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem imun.
  • Keringat berlebihan.
  • Riwayat panu dalam keluarga.
  • Lingkungan yang beriklim lembap dan hangat.

Gejala Panu

Ketika seseorang terserang panu, maka tubuhnya akan mengalami beberapa keluhan. Berikut gejala-gejala yang umumnya dialami pengidap panu :

  • Area kulit dengan diskolorasi, biasanya pada bagian punggung, dada, leher, dan lengan atas, yang tampak lebih gelap atau terang.
  • Kondisi gatal ringan
  • Kulit terasa kering, gatal, dan mungkin bersisik.
  • Kulit menebal.
  • Perubahan warna pada kulit, menjadi lebih terang atau gelap dibandingkan kulit di sekitarnya.

Komplikasi Panu

Dalam beberapa kasus, panu bisa menimbulkan komplikasi pada kulit. Komplikasi yang umum terjadi adalah perubahan warna kulit yang bisa bertahan selama berminggu-minggu setelah perawatan. Pasalnya, melanosit (sel penghasil warna kulit) memerlukan beberapa waktu untuk pulih. Tak ada komplikasi permanen yang disebabkan oleh panu.

Pengobatan Panu

Jika kondisi panu sudah parah atau tidak bereaksi terhadap obat antijamur yang dijual bebas, mungkin diperlukan obat resep dokter, dalam bentuk topikal maupun oral.

Setelah perawatan selesai, warna kulit mungkin tetap tidak merata selama beberapa minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Infeksi juga dapat berulang dalam cuaca panas dan lembap. Dalam kasus persisten, mungkin perlu minum obat satu atau dua kali sebulan untuk mencegah infeksi berulang.

Pencegahan Panu

Cara mencegah panu paling utama adalah menjaga kebersihan kulit agar tidak lembap dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Untuk membantu mencegah tinea versikolor kembali, dokter dapat meresepkan perawatan kulit atau mulut yang digunakan satu atau dua kali sebulan. Nah apabila kamu mengalami kondisi tersebut, kamu bisa langsung mengobatinya.

Namun jika pengobatan secara mandiri tidak memberikan dampak yang signifikan, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya.