Mengenal Vaksin Bias

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Table of Contents

Beberapa waktu lalu, ramai diperbincangkan mengenai Vaksin Bias. Vaksin BIAS itu apa sih? Pemberian vaksin ini ditujukan untuk anak usia 6-11 tahun, sama pentingnya dengan pemberian vaksinasi Covid dan harus diberi jeda minimal sebulan atau empat pekan.

Pemerintah telah melangsungkan program vaksin COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun terhitung mulai Selasa (14/12/2021). Vaksinasi COVID-19 memang penting, tapi ada beberapa jenis vaksin lain yang diperlukan anak usia sekolah untuk proses pembentukan imun tubuh terhadap suatu penyakit.

Guna melindungi anak Indonesia dari berbagai macam penyakit, Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) membentuk program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilangsungkan di seluruh sekolah di Indonesia. Vaksin BIAS adalah kegiatan imunisasi lanjut pada anak sekolah dasar.

Imunisasi yang diberikan pada golongan tersebut berupa vaksin campak, difteri tetanus (DT), dan tetanus difteri (TD).

Apa itu Program BIAS?

Pemerintah menyelenggarakan imunisasi BIAS karena merasa imunisasi waktu bayi belum cukup untuk melindungi penyakit PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi) bagi usia anak sekolah. Hal ini didasarkan adanya penurunan terhadap kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi.

Jenis Vaksin yang Diberikan

1. Imunisasi Campak

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan RI, Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya pemberian imunisasi measles rubella (MR) guna menghindari anak dari risiko cacat hingga kematian.

2. Imunisasi Difteri Tetanus (DT)

Imunisasi difteri tetanus biasanya diberikan secara berulang pada anak sekolah kelas 1 SD. Kemudian, imunisasi ini akan diberikan kembali ketika anak berusia 12 tahun.

Imunisasi ini penting diberikan guna menghindari penyakit infeksi bakteri yang menyerang selaptu lendir pada hidung serta tenggorokkan.

3. Imunisasi Tetanus (TD)

Vaksin tetanus difteri merupakan vaksin lanjutan dan diberikan sebagai dosis keenam serta ketujuh pada anak yang sebelumnya rutin menerima vaksin DPT atau DPT/Hib. Pemberiannya dilakukan ketika anak berusia 10-12 tahun dan 18 tahun.

Penyakit tetanus ini disebabkan bakteri Clostridium tetani yang banyak terdapat di tanah, lumpur, kotoran hewan dan manusia. Baketri tersebut dapat dengan mudahnya masuk dalam tubuh anak melalui luka atau area terbuka pada kulit.

Waktu Pelaksanaan Vaksin Bias

BIAS sendiri biasanya dilaksanakan 2 kali setahun yaitu pada:

Bulan September untuk pemberian imunisasi campak pada anak kelas 1.Bulan November untuk pemberian imunisasi DT pada anak kelas 1, TT pada anak kelas 2 dan 3.

Meski begitu, pelaksanaan kegiatan vaksin BIAS di berbagai sekolah ditentukan oleh pihak sekolah.

Mengenal Berbagai Efek Samping Vaksin

Risiko munculnya efek samping vaksin masih jauh lebih rendah, bila membandingkan risiko kena penyakit yang dapat dengan vaksin.

Setiap jenis vaksin memiliki efek samping yang berbeda, tetapi sebagian besarnya umumnya cukup ringan. Efek samping yang umumnya terjadi, termasuk:

  • Rasa sakit sementara pada area yang suntikan
  • Kemerahan, bengkak, atau pada tempat suntikan
  • Gejala mirip flu atau tidak enak badan (demam ringan, sakit perut, muntah, hilang selera makan, dan sakit kepala)

Efek samping ini muncul tidak lama setelah pemberian vaksin, biasanya hanya 1-2 hari. Namun, jika mengalami gejala yang berkelanjutan, segera periksakan diri ke dokter.

Meski begitu, vaksin juga bisa menimbulkan efek samping yang serius, tetapi ini memang sangat jarang terjadi.

Hindari terlambat dalam memberikan imunisasi pada si kecil karena bisa menimbulkan efek samping yang lebih berbahaya.