Pentingya Air Liur Menjaga Dari Risiko Batu Kelenjar Ludah

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Meski dianggap menjijikan, kekurangan air liur justru berbahaya, dan dapat mendatangkan risiko batu kelenjar ludah. Yuk cek informasimya di sini.
Table of Contents

Air liur dalam mulut manusia memiliki fungsi yang sangat penting untuk keseimbangan tubuh, seperti menjaga kebersihan rongga mulut, membantu proses mengecap rasa, mengunyah, dan menelan makanan. Selain itu air liur berguna untuk mencegah penyakit gusi dan kerusakan gigi.

Bukan tanpa alasan mengapa tubuh memproduksi air liur mengingat fungsinya sangat penting. Meski seringkali dianggap menjijikan, tapi jika produksi air liur ini terhambat justru akan mendatangkan berbagai gangguan kesehatan.

Produksi air liur yang berkurang atau terlalu sedikit dapat menyebabkan mulut kering. Selain itu kondisi ini juga dapat berisiko menyebabkan batu kelenjar ludah atau Sialolithiasis.

Apa itu Sialolithiasis?

Sialolithiasis adalah pengendapan dan pengerasan zat kimia dalam kelenjar air liur, yang berbentuk seperti batu. Batu ini dapat menghambat aliran air liur ke dalam mulut sehingga kelenjar air liur menjadi bengkak dan terasa nyeri.

Namun, sialolithiasis umumnya bukanlah kondisi yang serius. Batu kelenjar ludah biasanya terbentuk pada kelenjar air liur submandibula yang terletak di rahang bawah.

Batu tersebut sebagian besar terdiri dari kalsium dengan ukuran yang bervariasi, mulai kurang dari 1 milimeter hingga beberapa centimeter.

Penyebab Sialolithiasis (Batu Kelenjar Ludah)

Penyebab utama batu kelenjar ludah belum diketahui secara pasti. Meski begitu, faktor-faktor yang menyebabkan perubahan aliran air liur diduga dapat menimbulkan kondisi ini. Beberapa faktor tersebut meliputi:

  • Mengonsumsi obat yang dapat menurunkan produksi air liur, misalnya obat tekanan darah tinggi atau antihistamin
  • Jarang makan sehingga aliran air liur menjadi berkurang
  • Mengalami dehidrasi, sehingga air liur menjadi lebih kental
  • Mengalami cedera pada kelenjar air liur
  • Menderita asam urat

Gejala Sialolithiasis (Batu Kelenjar Ludah)

Sialolithiasis terkadang tidak menimbulkan gejala, terutama saat batu baru terbentuk. Batu kelenjar ludah baru menimbullkan gejala jika ukurannya cukup besar. Gejalanya meliputi:

  • Nyeri dan bengkak pada kelenjar air liur
  • Nyeri dan bengkak pada mulut, wajah, atau leher
  • Mulut kering
  • Sulit menelan atau membuka mulut

Komplikasi Sialolithiasis (Batu Kelenjar Ludah)

Sialolithiasis jarang menimbulkan komplikasi. Jika muncul, komplikasi bisa berupa pembengkakan dan infeksi pada kelenjar air liur, yang ditandai dengan demam, kemerahan di area yang terinfeksi, serta muncul abses (nanah).

Pencegahan Sialolithiasis (Batu Kelenjar Ludah)

Untuk mencegah terjadinya batu kelenjar ludah, tentunya kamu harus rajin minum air putih ya. Karena dengan begitu tubuh akan terhindar dari dehidrasi yang menjadi salah satu faktor penyebab batu kelenjar ludah.

Selain itu kamu juga bisa mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering. Daripada makan dalam porsi besar sekaligus sehingga produksi air liur menjadi lancar.

Khusus untuk penderita cedera kelenjar air liur dan asam urat, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan memeriksakan diri ke dokter. Dengan memeriksakan diri, dokter bisa memberikan tindakan penanganan yang tepat dan mendeteksi secara dini kemunculan sialolithiasis.