Pada umumnya wanita di usia produktif punya kemungkinan menderita polycystic ovary syndrome atau (PCOS). Kondisi ini dipicu ketidakseimbangan kadar hormon yang menyebabkan munculnya kantong-kantong udara di ovarium.
Kondisi ini tentunya akan menjadi sebuah tantangan bagi wanita yang mengalami PCOS dalam menjalankan program hamil. Pasalnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menyeimbangkan homon reproduksi. Salah satu upayanya adalah melalui penyesuaian pola makan.
Meskipun sejauh ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan PCOS secara langsung, namun syndrome ini masih bisa dikendalikan dengan menekan beberapa gejalanya. Seperti ketidak seimbangan hormone, siklus menstruasi yang tidak teratur, kadar gula darah yang tinggi, dan berat badan yang sulit turun.
Faktanya penderita PCOS tidak hanya dialami oleh wanita dengan kelebihan berat badan saja, namun mereka yang memiliki berat badan ideal masih bisa terkena PCOS ini. Namun berat badan berlebihan pada wanita juga dapat menjadi salah satu factor yang mengganggu kesuburan.
Makanan untuk penderita PCOS agar cepat hamil
PCOS dapat membuat seorang wanita sulit hamil. Namun jangan patah semangat karena mengonsumsi makanan untuk PCOS agar cepat hamil bisa jadi pilihan.
Beberapa jenis makanan untuk penderita PCOS agar cepat hamil adalah :
1. Makanan rendah indeks glikemik
Jenis makanan dengan kandungan indeks glikemik terlalu tinggi justru akan memancing level insulin dalam tubuh semakin meningkat. Meningkatnya insulin akan memicu hormon laki-laki untuk keluar. Konsumsi makanan rendah indeks glikemik untuk menghindari kenaikan berat badan berlebih dan diabetes tipe 2.
Roti gandum memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak memicu peningkatan kadar insulin tubuh. Selain itu ada oatmeal, ubi, dan jagung yang bisa dipilih untuk sumber karbohidrat baik.
2. Sayur dan buah-buahan
Wanita dengan PCOS juga sebaiknya mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan untuk memastikan kebutuhan mineral tubuh tercukupi. Selain itu, jangan menunggu tubuh memberikan sinyal lapar. Makanlah dengan durasi yang konsisten dan teratur.
3. Alternatif pemanis
Cemilan manis memang menjadi favorit banyak wanita. Namun bagi mereka yang memiliki PCOS, ada baiknya mengganti gula dengan madu atau stevia. Ingat, konsumsi makanan manis hanya akan meningkatkan level gula darah.
4. Makanan anti peradangan
Salah satu cara untuk menurunkan level insulin dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi makanan yang dapat melawan peradangan. Contohnya adalah sayur bayam, teh hijau, cokelat, kelapa, kunyit, kayu manis, dan minyak zaitun.
5. Alternatif susu
Selain pemanis, alternatif lain yang juga masuk dalam daftar makanan untuk PCOS agar cepat hamil adalah pilihan lain dari olahan susu. Anda bisa mengganti susu sapi dengan susu almond, susu oat, susu kedelai, dan lainnya.
6. Kacang-kacangan
Makanan untuk PCOS agar cepat hamil berikutnya adalah biji-bijian dan juga protein seperti lentils dan kacang-kacangan.
Aturan Pola Makan PCOS
Hal lain yang juga penting untuk diingat terkait makanan untuk PCOS agar cepat hamil adalah aturannya. Berikut di antaranya :
- Membatasi asupan lemak kurang dari 30% total kalori
- Konsumsi kalori harus didistribusikan merata pada setiap waktu makan
- Batasi asupan karbohidrat karena dapat meningkatkan berat badan dan membuat mudah lapar
- Hindari makanan yang diproses, seperti makanan cepat saji, makanan kalengan, dan roti karena dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh
- Dampak terjadinya PCOS bagi tubuh
Dampak PCOS Jika Tidak Ditangani
Penderita PCOS pasti mengalami beberapa perubahan dalam tubuh yang terlihat langsung maupun dalam jangka panjang. Beberapa dampak tersebut di antaranya :
- Menstruasi tidak teratur dan jarang, bahkan tidak mendapatkan haid sama sekali
- Depresi
- Berat badan naik
- Nyeri panggul
- Masalah kesuburan
- Kerontokan rambut
- Jerawat
Jika gejala-gejala terjadinya PCOS tidak segera diatasi, ada risiko lebih besar terjangkit beberapa penyakit. Contohnya adalah diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga kanker endometrium. Maka dari itu segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.