Sering Nyeri Haid Berlebihan? Waspada Gejala Endometriosis

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Sakit pinggang pada saat periode haid memang umum terjadi. Namun apabila kondisi ini berlangsung meski periodenya sudah lewat, maka kta harus mewaspadai gejala endometriosis berikut ini.
Table of Contents

Sering Nyeri Haid Berlebihan? Waspada Gejala Endometriosis

Pernahkah kamu mengalami nyeri haid yang luar biasa setiap periodenya? Nyeri pada saat menstruasi memang umum terjadi pada sebagian wanita. Hal itu bisa disebabkan oleh berbagai macam hal.

Namun kita sebagai perempuan harus mewaspadai jika nyeri pada saat mentruasi muncul secara berlebihan. Apalagi jika nyeri ini tetap berlangsung meskipun periode haid telah berlalu. Kondisi seperti ini bisa jadi adalah salah satu indikasi dari endometriosis.

Apa itu Endometriosis?

Endometriosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita. Kondisi ini menyebabkan jaringan dari lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim. Endometriosis terjadi saat jaringan endometrium tumbuh di luar rahim.

Jika seorang wanita mengidap endometriosis, jaringan tersebut juga mengalami proses penebalan dan luruh, yang sama dengan siklus menstruasi. Namun, darah tersebut akhirnya mengendap dan tidak bisa keluar karena terletak di luar rahim sehingga dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya.

Faktor Risiko Endometriosis

Lalu apa sih faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan system reproduksi ini? Berikut terdapat beberapa faktor yang meningkatkan seseorang bisa mengidap endometriosis, yaitu :

  • Ada anggota keluarga yang mengidap endometriosis.
  • Tidak pernah melahirkan.
  • Memiliki kondisi medis yang menyebabkan darah menstruasi terhambat untuk keluar dari tubuh.
  • Memiliki gangguan pada sistem imun.
  • Adanya kelainan pada rahim.
  • Mengalami menstruasi pertama sebelum berusia 12 tahun.
  • Vagina, leher rahim, atau rahim memiliki bentuk abnormal yang membuat menstruasi bisa terhambat.
  • Gaya hidup yang kurang sehat, seperti mengonsumsi alkohol dan pola makan yang kurang sehat.
  • Kurang memenuhi asupan asam lemak omega-3.

Gejala Endometriosis

Baiknya sedari dini, wanita harus mewaspadai gejala endometriosis ini. Agar dapat terdeteksi dan mendapatkan penanganan segera. Berikut beberapa gejala endometriosis yang perlu diwaspadai :

  • Rasa sakit yang luar biasa pada sekitar pinggul dan perut bagian bawah. Gejala akan terasa paling parah sebelum dan selama siklus menstruasi. Namun, ada juga yang merasakan sakit sepanjang waktu. Rasa sakit juga bisa muncul saat berhubungan seks atau setelahnya, serta rasa sakit waktu buang air kecil dan besar.
  • Muncul darah pada feses atau urine.
  • Perut terasa kembung.
  • Volume darah yang berlebihan saat menstruasi.
  • Mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi.
  • Konstipasi.
  • Diare.
  • Kelelahan.
  • Mual selama periode menstruasi.
  • Rasa sakit saat buang air besar dan kecil juga dirasakan sebagian pengidap endometriosis saat buang air besar dan kecil, maupun saat berhubungan intim. Selain itu, pendarahan di urine atau tinja dan perdarahan menstruasi yang berlebihan juga bisa terjadi pada pengidap endometriosis.

Pengaruh endometriosis berbeda-beda pada setiap wanita, bahkan pada beberapa kasus ada yang tidak merasakan gejala sama sekali. Hal yang perlu diperhatikan adalah rasa sakit luar biasa saat datang bulan. Jika muncul rasa sakit yang tidak biasa, sebaiknya langsung menghubungi dokter.

Pencegahan Endometriosis

Lakukan pencegahan dengan pemeriksaan pada organ kewanitaan. Terutama jika dirasa datang bulan mengalami masalah. Selain itu, tidak ada cara tepat untuk mencegah penyakit ini. Namun, kamu bisa melakukan beberapa hal untuk menurunkan risiko penyakit endometriosis, seperti olahraga, menghindari pengonsumsi alkohol berlebihan, mengontrol berat badan, dan membatasi asupan kafein.

Segera hubungi dokter jika kamu mengalami gejala-gejala seperti :

  • Merasakan sakit saat menstruasi.
  • Rasa sakit mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Merasakan sakit saat berhubungan seks.
  • Merasakan sakit saat buang air kecil.
  • Terdapat darah pada urine atau kesulitan mengendalikan aliran urine.
  • Tidak kunjung hamil setelah mencoba selama 12 bulan.

Jangan ragu untuk bertanya pada dokter secara langsung apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.