Sulit Bedakan Demam Flu Dengan DBD, Kenali Fakta Demam Berdarah

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Beberapa orang sering tidak menyadari gejala awal DBD. Seringkali dianggap flu biasa, karena memiliki ciri yang hampir serupa. Yuk kenali fakta mengenai DBD.
Table of Contents
Sulit Bedakan Demam Flu Dengan DBD, Kenali Fakta Demam Berdarah

Ketika memasuki musim penghujan, ada baiknya kita menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya, lingkungan yang kotor sangat berisiko menjadi sarang bakteri penyakit dan biasanya nyamuk akan berkembang biak lebih banyak.

Hal ini tentunya akan membawa risiko munculnya penyakit berbahaya musiman seperti demam berdarah. Mungkin beberapa dari kamu sudanh tidak asing lagi mendengar nama Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, DBD di Indonesia telah mencapai 16 ribu kasus pada periode Januari sampai Awal Maret 2020. Dari angka tersebut, setidaknya 100 jiwa telah meninggal dunia. Cukup mengkhawatirkan, bukan?

Fakta Demam Berdarah

Demam berdarah adalah gangguan yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Bahkan, ada banyak sekali orang yang meregang nyawa akibat penyakit ini.

Namun, beberapa orang terkadang tidak bisa mendeteksi gejala awal demam berdarah ini. Karena kebanyakan orang sulit membedakan antara demam berdarah dengan demam flu biasa.

Nah, berikut beberapa fakta penting mengenai demam berdarah yang perlu kita ketahui

1. Gejala Khas Demam Berdarah

Beberapa orang ketika mengidap demam berdarah tidak menunjukkan gejala apapun. Walau begitu, empat sampai 10 hari setelah digigit, seseorang akan mengalami demam hingga 40 derajat Celcius. Demam tersebut bersamaan dengan sakit kepala parah, serta nyeri otot, sendi, dan area di belakang mata.

Selain itu, demam berdarah memiliki gejala khas. Pada kulit pengidap demam berdarah akan muncul ruam atau bintik merah yang terjadi akibat pendarahan. Bila ditekan, bintik ini tak akan pudar. Bintik merah ini biasanya muncul sekitar 2-5 hari setelah demam. Selain itu, pengidap demam berdarah biasanya akan mengalami mimisan dan perdarahan ringan pada gusi.

2. Demamnya Tak Bisa Dibedakan

Pada dasarnya, demam memang menjadi tanda awal dari DBD. Namun sayangnya, masih banyak orang yang sering terkecoh dengan demam flu biasa yang terjadi di musim hujan seperti saat ini. Lalu, bagaimana sih cara membedakan demam pada DBD dan flu?

Ternyata sampai saat ini belum ada cara yang dapat membedakan antara demam berdarah dengan demam flu biasa. Oleh sebab itu, bila pada hari ketiga demam tak menghilang, di hari keempat pengidapnya mesti melakukan tes darah. Pasalnya, demam yang tak kunjung turun mesti diwaspadai. Hal ini bisa saja menandai dari penyakit flu, DBD, atau tifus.

3. Fase-Fase dalam Demam Berdarah

Terdapat tiga tahapan yang akan terjadi ketika seseorang mengidap demam berdarah, yaitu:

  • Fase demam. Fase ketika kehadiran virus dalam aliran darah dapat menyebabkan demam tinggi. Tingkat demam dan viremia akan saling berkesinambungan satu sama lain. Pada saat ini, demam pertama akan muncul sekitar tiga atau empat hari setelah gigitan.
  • Fase kritis. Pada fase ini, terdapat berbagai kebocoran plasma secara tiba-tiba di dalam perut. Pengidap demam berdarah akan menunjukkan tanda-tanda penyempitan intravaskuler atau pendarahan berat dan harus segera dirujuk ke rumah sakit.
  • Fase penyembuhan. Pada fase terakhir ini, kebocoran plasma akan berhenti sejalan dengan reabsorpsi plasma dan cairan. Tanda-tanda yang menunjukkan masuknya fase penyembuhan, yaitu kembalinya nafsu makan, stabilnya denyut nadi, meningkatnya urine, dan pemulihan ruam karena virus dengue.

4. Memasuki Fase Kritis

Demam berdarah mungkin akan menghilang dalam kurun waktu 24 jam ke depan ketika ada tanda-tanda seperti rendahnya jumlah sel darah putih. Lalu, tanda yang lainnya adalah terjadinya limfositosis artinya peningkatan limfosit. Terakhir, yaitu peningkatan limfosit atipik, yang berarti limfosit plasma biru meningkat. Dengan menghilangnya demam, menandakan bahwa pengidap DBD sedang masuk pada fase kritis.

5. Bisa Berujung Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi pada pengidap demam berdarah adalah kerusakan pembuluh darah yang bisa menyebabkan perdarahan. Demam berdarah yang tak cepat mendapatkan penanganan, bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius. Mulai dari kejang, kerusakan hati, jantung, otak, paru-paru, syok, hingga kegagalan sistem organ yang berujung pada kematian.

6. Demam Berdarah Bisa Dicegah

Terdapat beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah demam berdarah. Langkah ini dikenal dengan 3M, yaitu :

  • Menguras tempat penampungan air.
  • Menutup tempat penampungan air.
  • Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti (nyamuk pembawa virus DBD).

Selain 3M, ada pula beberapa langkah lain yang perlu kita lakukan. Misalnya, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah, mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, hingga menaburkan bubuk abate pada penampungan air yang sulit dikuras.