Wapadai Kanker Payudara yang Mengintai Wanita

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Table of Contents

Di Indonesia, kanker payudara menjadi salah satu penyakit penyumbang kematian pertama yang disebabkan kanker serta jumlah pasiennya yang menempati urutan pertama terbanyak.

Pada tahun 2020, data yang dikutip dari Kementerian Kesehatan, mencatat jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus, atau sekitar 16,6% dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Adapun jumlah kematiannya mencapai 22 ribu lebih kasus.

Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara adalah suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan.

Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

Gejala dan tanda kanker payudara

Pada masing-masing orang, gejala yang muncul mungkin bisa berbeda. Tetapi gejala yang paling umum dari kanker payudara adalah :

  • Adanya benjolan di payudara atau ketiak
  • Mengalami perubahan kulit di payudara
  • Payudara terasa nyeri
  • Puting tertarik ke dalam
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari puting.

Tanda-tanda awal kanker payudara

Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker payudara juga seringkali tidak menimbulkan gejala. Umumnya, perubahan pada payudara akan terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan payudara rutin.

Gejala awal tanda kanker payudara yang perlu diwaspadai antara lain :

  • Muncul sebuah benjolan yang terasa berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya. Biasanya, memiliki pinggiran tidak teratur dan tidak menimbulkan nyeri.
  • Jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit.
  • Benjolan juga bisa muncul di ketiak, sekitar tulang selangka atau di bawah lengan.
  • Perubahan ukuran atau bentuk payudara.
  • Keluar cairan yang abnormal dari puting susu.
  • Cairan juga bisa mengandung darah, berwarna kuning sampai hijau, atau bisa juga bernanah)
  • Warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun daerah berwarna coklat tua di sekeliling puting susu (areola) mengalami perubahan.
  • Payudara tampak kemerahan
  • Kulit sekitar puting bersisik
  • Puting susu terasa gatal atau tertarik ke dalam.
  • Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara.

Tanda-tanda lanjutan dari kanker payudara

Biasanya, pada stadium lanjut benjolan melekat pada dinding dada atau kulit disekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa berbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara.

Terkadang, kulit di atas benjolan juga mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, pembengkakan lengan atau ulserasi (lesi berbentuk seperti kawah) pada kulit.

Lalu, jika tanda kanker payudara yang sudah menyebar ke organ maka akan menimbulkan gejala tambahan, antara lain:

  • Jika sudah menyebar ke paru-paru, gejala antara lain sesak napas, mengi, rasa tidak nyaman dan nyeri di paru-paru, serta batuk terus-menerus, berdarah dan berlendir.
  • Jika sudah menyebar ke tulang, menimbulkan nyeri tulang yang persisten.
  • Jika sudah menyebar ke hati, menimbulkan kulit menguning, gatal-gatal, dan pembengkakan perut.

Penyebab kanker payudara

Sebenarnya penyebabnya kanker payudara tidak diketahui secara pasti. Meski demikian, sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Beberapa faktor risiko yang berpengaruh adalah sebagai berikut:

  • Faktor usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun, risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
  • Pernah menderita kanker payudara karena risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%.
  • Riwayat Keluarga. Pasalnya, wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya pernah menjadi pasien kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
  • Faktor genetik dan hormonal.Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
  • Menstruasi pertamasebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
  • Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
  • Obesitas pasca menopause.
  • Kebiasaan mengonsumsi alkohol.
  • Terkena paparan bahan kimia yang menyerupai estrogen, biasanya terdapat dalam pestisida dan produk industri lainnya.
  • Dietilstilbestrol (DES): wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara.