Waspada Jika Mengalami Cedera pada Kepala

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
jika mengalami cedera segeralah lakukan pertolongan pertama. Jika tidak ditangani dengan tepat, cedera tersebut dapat berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Terlebih jika Sobat mengalami cedera pada kepala.
Table of Contents
Waspada Jika Mengalami Cedera pada Kepala

Sobat Salam, jika mengalami cedera segeralah lakukan pertolongan pertama. Jika tidak ditangani dengan tepat, cedera tersebut dapat berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Terlebih jika Sobat mengalami cedera pada kepala.

Cedera kepala merupakan masalah kesehatan global yang dapat menyebabkan kematian serta kecacatan pada seseorang. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2013, terdapat 100 ribu orang yang meninggal dunia akibat mengalami kasus cedera kepala dan kerusakan otak. Yang paling berisiko mengalami cedera kepala adalah korban kecelakaan lalu lintas.

Apa itu Cedera Kepala?

Cedera kepala adalah kondisi yang cedera yang terjadi pada tulang tengkorak, jaringan lunak kepala, serta otak. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan, gangguan mental, bahkan kematian.

Terdapat dua tipe dari cedera kepala yang sering terjadi, yaitu :

  • Traumatic Brain Injury atau cedera intracranial, adalah cedera yang diakibatkan oleh tekanan yang berasal dari luar, misalnya pukulan atau benturan, yang bisa menyebabkan otak bergerak dan bergeser di dalam tengkorak atau bahkan menyebabkan kerusakan tengkorak. Sedangkan kerusakan tengkorak bisa mengakibatkan kerusakan otak.
  • Acquired Brain Injury, atau cedera otak dari dalam merupakan cedera yang diakibatkan oleh tekanan dari dalam otak. Hal ini terjadi pada tingkat sel dan paling sering disebabkan oleh tumor serta penyakit sistem saraf lainnya, seperti penyakit stroke.

Apa Penyebab Cedera Kepala?

Ketika otak kekurangan oksigen dalam waktu yang lama, maka kerusakan otak dapat terjadi. Kerusakan ini dapat muncul akibat cedera kepala ataupun berbagai penyakit sistem saraf lainnya.

Penyebab cedera otak traumatis yaitu:

  • Kecelakaan lalu lintas adalah penyebab utama yang menyebabkan tingginya kejadian cedera kepala di Indonesia. Selain itu, cedera kepala sering kali disebabkan akibat para pengendara tidak mematuhi peraturan lalu lintas, seperti tidak menggunakan helm pada pengendara motor dan seat belt pada pengendara mobil.
  • Cedera ketika berolahraga. Olahraga yang berisiko menyebabkan cedera kepala adalah sepak bola, tinju, hoki, baseball, skateboarding, dan berbagai jenis olahraga lain yang bersifat high-impact atau olahraga yang ekstrem.
  • Jatuh, seperti jatuh dari tempat tidur, jatuh di kamar mandi, atau jatuh ketika naik tangga adalah kejadian yang paling sering menyebabkan cedera kepala pada orang dewasa maupun anak-anak.
  • Kekerasan fisik, sebanyak 20% cedera kepala disebabkan oleh kekerasan, seperti terkena peluru, atau pukulan dan benturan keras pada kepala.

Selain itu, terdapat penyebab lain dari cedera otak, seperti:

  • Keracunan oleh suatu obat atau zat yang beracun
  • Infeksi pada sistem saraf
  • Tenggelam dan tersedak
  • Stroke
  • Serangan jantung
  • Aneurisma
  • Penyakit neurologis
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Gejala Yang Menyebabkan Kerusakan Otak

Berikut adalah gejala dan tanda yang muncul ketika seseorang mengalami kerusakan otak, entah itu akibat cedera kepala yang traumatis atau kerusakan yang terjadi karena adanya gangguan pada internal otak. Gejala ini dibagi menjadi empat gangguan besar, yaitu:

  • Gangguan kognitif yaitu berupa gangguan dalam mengolah suatu informasi, sulit dalam berekspresi, sulit untuk memahami orang lain, tidak bisa fokus, tidak mampu untuk memahami konsep-konsep yang abstrak, kehilangan ingatan, dan susah dalam mengambil keputusan.
  • Gejala persepsi, yaitu perubahan kemampuan penglihatan, pendengaran, serta indera peraba, gangguan dalam mencium bau dan merasakan rasa, memiliki masalah keseimbangan, dan sensitif terhadap rasa sakit.
  • Adanya gejala fisik yang ditimbulkan adalah rasa lelah yang ekstrim, tremor, susah untuk berbicara, gangguan tidur, kejang-kejang, dan sensitif terhadap cahaya.
  • Muncul gejala ganggua emosi dan perilaku yang muncul dari kerusakan otak meliputi, mudah marah dan stress, memiliki emosi yang tinggi atau bahkan tidak memiliki emosi sama sekali, sifat agresif meningkat.

Bagaimana Pengobatan Bagi Orang Yang Mengalami Cedera Otak?

Pengobatan serta penanganan cedera otak dilakukan tergantung dengan tingkat keparahan cederanya. Cedera kepala yang ringan biasanya jarang menimbulkan gejala.

Jika Anda mengalami cedera kepala ringan dan merasakan nyeri maka Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakitnya.

Tetapi Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri karena dapat menyebabkan perdarahan semakin parah. Sedangkan untuk cedera kepala yang parah biasanya dilakukan berbagai pengobatan seperti operasi, rehabilitasi, serta mengonsumsi beberapa obat-obatan.