Waspadai Bercak Putih Di Mulut, Berisiko Leukoplakia

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Bercak putih di dalam mulut bisa menjadi pertanda gejala awal dari kanker mulut. Waspadai gejala leukoplakia sedari dini.
Table of Contents

Apakah kamu pernah mendapati bercak putih di dalam mulut? Jangan abaikan kondisi ini ya, karena bisa jadi hal ini merupakan pertanda gejala awal kanker mulut. Dalam medis kondisi seperti ini dikenal dengan Leukoplakia. Mari kenali penyakit mulut ini lebih jauh, agar dapat terhindar dari risikonya.

Apa itu Leukoplakia?

Leukoplakia adalah bercak putih di dalam mulut yang tidak dapat dihilangkan. Kebanyakan leukoplakia bersifat non-kanker, namun dalam beberapa kasus dapat menunjukkan gejala-gejala awal kanker mulut.

Leukoplakia berbintik (area putih bercampur dengan area merah) juga dapat mengindikasikan potensi kanker. Karena itu, sebaiknya konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami perubahan yang tidak biasa pada mulut.

Oral Hairy Leukoplakia (OHL) atau leukoplakia yang terlihat seperti rambut-rambut kecil di rongga mulut biasanya terjadi pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti HIV/AIDS.

Tanda dan gejala leukoplakia

Leukoplakia biasanya terjadi pada gusi, bagian dalam pipi, bagian bawah mulut atau bawah lidah, dan lidah. Biasanya, leukoplakia tidak menimbulkan rasa nyeri sehingga kerap tidak disadari. Gejala-gejala leukoplakia adalah:

  • Bercak putih keabu-abuan yang menebal atau mengeras dengan bentuk tidak beraturan, permukaan yang sedikit menonjol dibandingkan sekitarnya yang datar, serta tidak dapat dikikis, dihapus atau dihilangkan.
  • Seiring perkembangan, kelainan tersebut dapat menjadi kemerahan (leukoplakia berbintik atau erythroplakia), yang merupakan gejala prakanker.
  • Sedangkan, gejala OHL berupa bercak putih di sisi lidah yang menyerupai lipatan atau tonjolan. Bercak ini sering disalahartikan sebagai infeksi jamur di mulut (oral thrush)
  • Oral thrush juga sering dijumpai pada orang dengan sistem imun lemah. Misalnya, orang yang menjalani kemoterapi, menderita HIV dan leukemia, atau menjalani transplantasi organ. Namun yang membedakannya adalah bercak putih pada oral thrush dapat mudah dikikis.

Penyebab leukoplakia

Meskipun penyebab leukoplakia tidak diketahui secara jelas, iritasi yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama (kronis) seperti penggunaan tembakau, termasuk merokok diduga menjadi faktor risiko. Penyebab lainnya adalah iritasi kronis dari:

  • Gigi yang patah atau tajam yang mengenai permukaan lidah
  • Gigi palsu yang tidak pas atau patah
  • Penggunaan alkohol jangka panjang

Sedangkan OHL disebabkan oleh infeksi dari virus Epstein-Barr (EBV). Setelah seseorang terinfeksi EBV, virus akan tetap ada dalam tubuh seumur hidup walaupun virus dalam keadaan tidak aktif.

Tetapi, jika sistem kekebalan tubuh melemah, virus dapat menjadi aktif kembali dan menjadi OHL.

Cara mengobati leukoplakia

Pengobatan leukoplakia tidak selalu diperlukan, namun pemantauan berkala harus tetap dilakukan. Pemantauan diperlukan untuk memastikan bercak putih tidak bertambah besar.

Adapun hal-hal yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:

  • Berhenti merokok
  • Berhenti konsumsi alkohol
  • Bila ada risiko menjadi kanker, operasi untuk mengangkat bercak putih akan dilakukan.

Leukoplakia diduga mampu meningkatkan risiko kanker mulut. Bahkan ketika bercaknya sudah dihilangkan, risiko kanker ini tetap ada. Sedangkan leukoplakia berbulu (OHL) dapat menandakan kemungkinan pasien menderita HIV/AIDS.

Cara mencegah leukoplakia

Cara mencegah leukoplakia serta mengurangi risiko kanker mulut yang dapat dilakukan meliputi:

  • Berhenti merokok karena ini penyebab yang paling umum
  • Jaga kebersihan mulut dan gigi dengan baik
  • Jadwalkan pemeriksaan gigi rutin
  • Pastikan gigi palsu terpasang dengan benar
  • Diet seimbang
  • Berhenti konsumsi alkohol

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Meskipun leukoplakia tidak menyakitkan dan mengganggu, penyakit ini tetap dapat menunjukkan kondisi yang serius. Temui dokter gigi jika kamu mengalami hal-hal berikut:

  • Plak putih atau luka di mulut yang tidak sembuh dalam waktu dua minggu
  • Benjolan atau bercak putih, merah, atau gelap
  • Perubahan jaringan mulut
  • Nyeri pada telinga saat menelan
  • Penurunan kemampuan membuka rahang