Waspadai Faktor Penyebab Katarak

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Meskipun katarak ini merupakan salah satu penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan, namun penyakit mata ini masih dapat dicegah dan diobati. Berikut penjelasannya.
Table of Contents
Waspadai Faktor Penyebab Katarak

Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit melakukan aktivitas sehari-hari.

Kondisi tersebut menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata. Kondisi tersebut pada akhirnya menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam. Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecoklatan ringan, tetapi semakin memburuk seiring dengan bertambahnya waktu.

Meskipun katarak ini merupakan salah satu penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan, namun penyakit mata ini masih dapat dicegah dan diobati.

Penyebab Katarak

Penyebab katarak yang paling umum ditemui adalah :

  • akibat proses penuaan
  • trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata
  • kelainan genetik bawaan
  • operasi mata sebelumnya
  • kondisi medis seperti diabetes
  • Penggunaan obat steroid jangka panjang

Faktor yang Memicu Risiko Katarak

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko katarak, antara lain:

  • Penuaan. Penuaan adalah penyebab tersering dari kekeruhan lensa atau katarak.
  • Pernah mengalami trauma pada mata. Lensa mata yang pernah mengalami trauma, seperti masuknya serpihan material tajam ke mata, terbentur bola, kembang api, dapat membuat katarak timbul lebih cepat.
  • Infeksi saat kehamilan. Jika ibu saat hamil mengidap infeksi, khususnya rubella, dapat menjadi penyebab utama terjadinya katarak kongenital pada anak yang dilahirkan. Katarak kongenital dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata anak.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, seperti obat kortikosteroid dan amiodaron, dapat memicu katarak.
  • Pengidap penyakit tertentu. Pengidap diabetes melitus, hipertensi, hipokalemia, dan dermatitis atopik, dapat berkaitan dengan timbulnya katarak di kemudian hari.
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Paparan sinar matahari yang lama pada mata.
  • Paparan toksin atau racun.
  • Adanya riwayat keluarga yang mengidap katarak.
  • Riwayat operasi pada mata sebelumnya

Gejala Katarak

Pengidapnya bisa mengalami beberapa gejala, contohnya seperti :

  • Pandangan kabur seperti berkabut.
  • Melihat lingkaran di sekeliling cahaya.
  • Kondisi pandangan ganda.
  • Penurunan penglihatan pada malam hari.
  • Rasa silau saat melihat lampu mobil, matahari, atau lampu.
  • Sering mengganti ukuran kacamata.
  • Warna di sekitar terlihat memudar.

 Pengobatan Katarak

Jika katarak tidak terlalu mengganggu, kamu mungkin hanya perlu mengenakan kacamata baru untuk membantu kamu melihat lebih baik. Namun jika kondisi katarak menyebabkan penglihatan semakin memburuk dan sulit menjalani aktivitas sehari-hari, prosedur operasi merupakan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah mata tersebut.

Operasi katarak pada umumnya aman dan tidak membutuhkan rawat inap. Ada dua jenis operasi katarak, yaitu :

  • Small incision cataract surgery (phacoemulsification). Operasi ini dilakukan dengan melakukan insisi kecil pada tepi kornea. Selanjutnya, dokter akan menyinarkan gelombang ultrasound untuk menghancurkan lensa lalu diambil menggunakan alat penghisap.
  • Extracapsular surgery. Operasi ini membutuhkan insisi yang lebih besar untuk mengeluarkan inti lensa yang berkabut. Selanjutnya, sisa lensa dikeluarkan dengan menggunakan alat penghisap.

Pencegahan Katarak

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah katarak, antara lain :

  • Memeriksakan mata secara teratur pada dokter spesialis mata.
  • Melindungi mata dari benturan dan cahaya matahari yang terlalu lama, dengan menggunakan kacamata yang melindungi dari sinar ultraviolet baik UVA dan UVB.
  • Kelola masalah kesehatan lain, seperti diabetes yang bisa meningkatkan risiko katarak.
  • Membatasi kebiasaan menyetir di malam hari.
  • Memperbaiki pencahayaan di rumah.
  • Menggunakan kaca pembesar saat membaca.
  • Berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol
  • Terapkan pola makan dengan memperbanyak buah-buahan dan sayuran.

Jika timbul beberapa gejala katarak di atas yang semakin mengganggu atau semakin memburuk, sehingga pengidap merasakan nyeri pada mata atau kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.