Waspadai Kanker Nasofaring

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on telegram
Telegram
Share on whatsapp
WhatsApp
Table of Contents

Ada masalah kesehatan selain asma bronkial yang juga dapat mengganggu seseorang untuk bernapas, yaitu kanker nasofaring. Kanker nasofaring adalah jenis penyakit yang mengganggu saluran pernapasan, tepatnya di belakang rongga hidung.

Terkadang, seseorang yang mengidap penyakit ini tidak langsung menyadari kondisinya. Sebab, gejala kanker nasofaring cenderung baru muncul ketika sudah memasuki tahap lebih lanjut.

Nasofaring merupakan salah satu bagian dari tenggorokan. Posisinya terletak di belakang rongga hidung dan di balik langit-langit mulut. Ketika terkena kanker nasofaring, seseorang dapat mengalami gejala berupa gangguan dalam berbicara, mendengar, atau bernapas.

Apa itu Kanker Nasofaring?

Karsinoma atau kanker nasofaring adalah kondisi medis berupa munculnya pertumbuhan sel secara tidak normal, cepat, dan ganas di area sekitar belakang hidung dan bagian atas tenggorokan.

Karena lokasinya tidak mudah untuk dilihat, kanker nasofaring adalah penyakit yang cukup sulit untuk dideteksi sedini mungkin.

Jenis kanker nasofaring adalah yang cukup umum terjadi. Bahkan, kanker nasofaring di Indonesia termasuk ke dalam salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penyebab Kanker Nasofaring

Penyebab kanker nasofaring sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, seringkali penyebab kanker nasofaring dikaitkan dengan virus DNA yang mengakibatkan infeksi kronis, yaitu Epstein-barr atau EBV.

Virus tersebut diduga dapat menginfeksi sel nasofaring sehingga mengakibatkan munculnya pertumbuhan sel abnormal.

Di samping itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu seseorang terkena kanker nasofaring, seperti :

  • Berusia 30 sampai dengan 55 tahun
  • Umumnya ditemukan pada pria daripada wanita
  • Mengonsumsi makanan yang diasinkan
  • Memiliki keluarga kandung dengan riwayat kanker nasofaring
  • Memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan
  • Sering terpapar bahan kimia yang bersifat karsinogenik

Gejala Kanker Nasofaring

Biasanya, gejala awal kanker nasofaring tidak terdeteksi karena mirip dengan ciri-ciri penyakit umum lain, seperti batuk dan pilek.

Walau begitu, terdapat gejala atau ciri-ciri kanker nasofaring yang biasa dirasakan oleh penderitanya, yaitu :

  • Munculnya benjolan di tenggorokan
  • Sering mimisan
  • Pilek atau hidung tersumbat secara terus-menerus dan tidak kunjung hilang
  • Adanya darah pada air liur
  • Sering merasa sakit kepala
  • Mengalami infeksi telinga berkali-kali
  • Telinga terasa tidak nyaman atau berdenging
  • Sakit tenggorokan
  • Kesulitan untuk membuka mulut, berbicara, dan bernapas
  • Wajah terasa mati rasa

Pengobatan Kanker Nasofaring

Pengobatan kanker nasofaring dapat berbeda-beda, sesuai dengan riwayat penyakit, stadium kanker, letak kanker, dan kondisi pasien secara umum. Beberapa metode pengobatan kanker nasofaring yang umum digunakan adalah :

  1. Radioterapi
  2. Kemoterapi
  3. Pembedahan
  4. Imunoterapi

Pencegahan Kanker Nasofaring

Untuk mencegah terjadinya kanker nasofaring, kamu bisa menerapkan pola hidup sehat untuk menghindari faktor risiko yang bisa dikendalikan. Di antaranya:

  • Hindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
  • Batasi konsumsi garam agar tidak melebihi batas asupan hariannya.
  • Memperbanyak mengonsumsi makanan sehat lain, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian.
  • Kurangi juga konsumsi makanan olahan dan yang dilakukan pengasinan atau proses-proses yang meningkatkan kadar karsinogen, seperti dibakar.
  • Selain itu, kamu juga dapat melakukan medical check-up secara rutin untuk menjaga serta mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin.