Penyakit jantung koroner merupakan masalah jantung yang paling umum terjadi. Penanganan terhadap kondisi ini sangatlah penting dilakukan.
Bila dibiarkan tanpa penanganan, penyakit jantung koroner dapat membahayakan nyawa penderitanya.
Apa itu Penyakit Jantung Koroner?
Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah jantung atau arteri koroner mengalami penyumbatan akibat plak yang terbentuk dari timbunan lemak atau substansi lain, seperti kalsium dan fibrin. Kondisi ini dikenal dengan ateroskelosis.
Plak dapat terbentuk di dinding arteri, bahkan sejak seseorang masih muda. Namun, semakin bertambahnya usia, risiko pembentukan plak akan semakin tinggi. Jika tidak diobati, keberadaan plak dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengganggu suplai darah yang kaya akan oksigen ke jantung.
Plak juga dapat menyumbat sebagian besar hingga seluruh aliran darah pada pembuluh arteri. Bila penyumbatan aliran darah terjadi pada arteri koroner, dapat terjadi serangan jantung.
Hal-Hal yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Koroner
Sejauh ini, penyebab pasti terbentuknya plak pada pembuluh arteri masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa hal berikut ini bisa memperbesar risiko adalah:
- Kebiasaan merokok
Merokok adalah salah satu faktor yang paling berperan dalam meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Setidaknya lebih dari 30% orang yang mengalami serangan jantung adalah seorang perokok aktif.
Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam rokok membuat jantung bekerja lebih berat dari biasanya. Kedua zat tersebut juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah di arteri.
Celakanya, bahan-bahan kimia lain dalam rokok juga bisamerusak lapisan arteri koroner, sehingga kian memperbesar risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
- Kolesterol
Kolesterol yang terlalu banyak mengalir dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Jenis kolesterol yang membuat risiko penyakit jantung koroner meningkat adalah yang biasa disebut kolesterol jahat. Kolesterol inilah yang memiliki kecenderungan untuk menempel dan menumpuk di arteri koroner.
- Diabetes
Penderita diabetes diprediksi memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner. Hal ini diduga karena penderita penyakit ini memiliki lapisan dinding pembuluh darah yang lebih tebal. Tebalnya dinding arteri koroner bisa mengganggu kelancaran aliran darah ke jantung.
- Penggumpalan darah
Penggumpalan darah atau trombosis yang terjadi pada arteri koroner akan menghambat suplai darah menuju jantung. Proses terjadinya penggumpalan darah ini berhubungan erat dengan faktor lain, seperti proses peradangan, kadar kolesterol tinggi, gula darah yang tidak terkontrol, dan stres.
- Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Seseorang dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi jika memiliki tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih.
Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Untuk meminimalkan risiko terkena penyakit jantung koroner, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, di antaranya:
- Berolahraga secara rutin
- Menerapkan pola makan sehat dan gizi seimbang dengan memperbanyak asupan buah dan sayur serta mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan garam berlebih.
- Berhenti merokok
- Menurunkan berat badan jika berlebihan
- Membatasi konsumsi alkohol
- Mengontrol tekanan darah
- Mengelola stres, baik dengan terapi relaksasi atau meditasi
- Beristirahat yang cukup
Bahaya penyakit jantung koroner dapat memengaruhi kualitas hidup, bahkan dapat menyebabkan kematian mendadak akibat serangan jantung. Oleh karena itu, periksakan diri secara rutin ke dokter jika kamu berisiko tinggi terkena penyakit ini.